Daftar kunjungan

Sabtu, 23 Maret 2013

PEMILIHAN, PENETAPAN ALAT PERMAINAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK PERKEMBANGAN KOGNITIF

PEMBAHASAN
PEMILIHAN, PENETAPAN ALAT PERMAINAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK PERKEMBANGAN KOGNITIF
1.      PENGERTIAN 
·         Alat permainan
Alat permainan adalah sumber belajar yang digunakan anak untuk memenuhi nalurinya.Alat permainan edukatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak. Ketersediaan alat permainan tersebut sangat menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal. Mayke Sugianto, T. 1995, mengemukakan bahwa alat permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Pengertian alat permainan edukatif tersebut menunjukkan bahwa pada pengembangan dan pemanfaatannya tidak semua alat permainan yang digunakan anak itu dirancang secara khusus untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Sebagai contoh bola sepak yang dipilih dari plastik yang dibeli langsung dari toko mainan. Dalam hal ukurannya seringkali susah untuk dipegang secara nyaman oleh anak, jika mau saling melempar dengan teman-temannya akan terasa sakit di telapak tangan. Warnanya pun sering kali menggunakan satu warna saja sehingga tidak menarik bagi anak karena anak biasanya menyenangi benda-benda yang berwarna-warni.
Tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian atau definisi alat permainan edukatif di atas, Direktorat PAUD, Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. Apabila kita menelaah pengertian tersebut, tampak rumusannya tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian sebelumnya. Kedua pengertian tersebut menggaris bawahi bahwa perbedaan antara alat permainan yang biasa dengan alat permainan edukatif adalah bahwa pada alat permainan edukatif terdapat unsur perencanaan pembuatan secara mendalam dengan mempertimbangkan karakterisitk anak dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai aspek perkembangan anak. Sedangkan alat permainan biasa dipilih dengan tujuan yang berbeda, mungkin saja hanya dalam rangka memenuhi kepentingan bisnis semata tanpa adanya kajian secara mendalam tentang aspek-aspek perkembangan anak apa saja yang dapat dikembangkan melalui alat permainan tersebut.
Untuk dapat melihat dan memahami secara lebih mendalam mengenai apakah suatu alat permainan dapat dikategorikan sebagai alat permainan edukatif untuk anak usia dini atau tidak, terdapat beberapa ciri yang harus dipenuhinya yaitu:
·         Alat permainan tersebut ditujukan untuk anak usia dini
·         Difungsikan untuk mengembangkan berbagai perkembangan anak
·         dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek pengembangan atau bermanfaat multiguna
·         aman atau tidak berbahaya bagi anak
·         dirancang untuk mendorong aktifitas dan kreatifitas anak
·         bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan
·          mengandung nilai pendidikan
Fungsi alat permainan adalah untuk mengenalkan lingkungan dan juga mangajar anak menggenal kekuatan maupun kelemahan dirinya. Dengan alat permainan anak akan melakukan kegiatan yangjelas dan menggunakan semua indra secara aktif. Pengguanaan alat permainan juga bertahap. Sachiyo tanaka (1995) mengungkapkan dalam penelitiaanya tentang pemilihan kegiatan bermain bagi anak. Menurut Tanaka, alat permainan yang tujuan dan penggunaan dipersiapkan pendidik juga harus bervariasi. Ada kegiatan yang tergolong mudah, sedang, sulit. Sesuai dengan tahap kesulitan tersebut alat permainan yang dipersiapkan oleh guru untuk dipilih anak dalam kegiatan akan menentukan tumbuhnya perasaan berhasil pada anak sesuai dengan kemampuan mereka.
o   Keterampilan kognitif
Keterampilan Kognitif adalah “proses pikiran.” yaitu bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi. Penggunaan istilah bervariasi di berbagai disiplin ilmu, misalnya dalam psikologi dan ilmu kognitif, biasanya mengacu pada pandangan pengolahan informasi fungsi psikologis individu. Hal ini juga digunakan dalam cabang psikologi sosial yang disebut kognisi sosial untuk menjelaskan dinamika sikap, atribusi dan kelompok.
PEMILIHAN DAN PENETAPAN ALAT PERMAINAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP PENGEMBANGAN KOGNITIF
Pemilihan Alat permainan merupakan suatu kegiatan yang memerlukan bekal kemampuan yang memadai. Bekal kemampuan yang dimaksudkan adalah pengetahuan dan keterampilan bagaimana melakukannya sesuai dengan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga alat permainan eduaktif yang dipilih betul-betul efektif dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
Dibawah ini akan diuraikan bagaimana memanfaatkan alat permainan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan. Dengan bermain balok anak bermain bersama.dengan bermainbalok kemampuan mengamati maupun ingatan visual anak akan terlatih. Alat permainan papan pasak, tangga silinder, tangga kubus, papan pengenal warna, papan nuansa, dan menara gelang serta sejenisnya dapat digunakan untuk pengembangan presepsi visual, maupun untuk berekspresi siswa untuk melatih penalaranya. Alat alat ini juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal kemampuan dasar
Sebelum memilih alat permainan edukatif, guru harus memperhatikan dulu beberapa persyaratan pembuatannya. Persyaratan tersebut meliputi syarat edukatif, syarat teknis dan syarat estetika.
  • · Syarat edukatif                   
Syarat edukatif maksudnya bahwa pemilihan alat permainan edukatif harus disesuaikan dengan program pendidikan yang berlaku sehingga pembuatannya akan sangat membantu pencapaian tujuan-tujuan yang terdapat di dalam program pendidikan yang disusun. Secara lebih khusus lagi syarat edukatif ini maksudnya bahwa:
a.      Alat permainan yang dipilih disesuaikan dengan memperhatikan program kegiatan pendidikan (program pendidikan/ kurikulum yang berlaku)
b.       Alat permainan yang dipilih disesuaikan dengan didaktik metodik artinya dapat membantu keberhasilan kegiatan pendidikan, mendorong aktifitas dan kreatifitas anak dan sesuai dengan kemampuan (tahap perkembangan anak.
  • · Syarat teknis
Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam pembuatan alat permainan edukatif berkaitan dengan hal-hal teknis seperti pemilihan bahan, kualitas bahan, pemilihan warna, kekuatan bahan dalam suhu-suhu tertentu dan lain sebagainya. Secara lebih rinci syaratsyarat teknis dalam pembuatan alat permainan edukatif adalah:
·         Alat permainan dirancang sesuai dengan tujuan, fungsi sarana (tidak menimbulkan kesalahan konsep) contoh dalam membuat balok bangunan, ketepatan bentuk dan ukuran yang akurat mutlak dipenuhi karena jika ukurannya tidak tepat akan menimbulkan kesalahan konsep.
·         Alat permainan hendaknya multiguna, walaupun ditujukan untuk tujuan tertentu tidak menutup kemungkinan digunakan untuk tujuan pengembangan yang lain.
·          Alat permainan dipilih dengan menggunakan bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar, murah atau dari bahan bekas/sisa.
·          Aman (tidak mengandung unsur yang membahayakan anak misalnya tajam,beracun dan lain-lain)
·          Alat permainan hendaknya awet, kuat dan tahan lama (tetap efektif walau cahaya berubah)
·         mudah dalam pemakaian, menambah kesenangan anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi
·          dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal.
·         · Syarat estetika
Persyaratan estetika ini menyangkut unsur keindahan alat permainan edukatif yang dipilih. Unsur keindahan/ estetika ini sangat penting diperhatikan karena akan memotivasi dan menarik perhatian anak untuk menggunakannya. Hal-hal yang lebih rinci yangberkaitan dengan syarat estetis ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:
·         bentuk yang elastis, ringan (mudah dibawa anak)
·          keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu kecil)
·          warna (kombinasi warna) serasi dan menarik.
Prosedur pemilihan Alat permainan itu sendiri dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
v  Guru mengkaji dan memahami karakteristik anak yang ada di lembaga PAUD.
Jika guru akan membuat APE maka guru perlu terlebih dahulu memahami karakteristik anak yang menjadi sasaran pembuatan APE yang dilakukan guru. Setiap anak pada hakekatnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka guru perlu menentukan secara khas siapa sesungguhnya anak yang akan kita layani dengan APE tersebut.
v  Guru menelaaah program kegiatan dan tujuan belajar anak.
Langkah selanjutnya yang harus diperhatikan guru dalam pembuatan alat permainan adalah menelaah program kegiatan dan tujuan belajar anak. Program kegiatan dan tujuan belajar anak yang dimaksud adalah kurikulum yang digunakan di lembaga PAUD. Didalam kurikulum telah secara jelas dan gamblang disajikan mengenai rumusan kemampuan atau kompetensi dan penjabarannya berupa indikator-indikator kemampuan yang harus dicapai atau diperoleh oleh anak. Rumusan kompetensi dan indikator-indikator yang terdapat didalam kurikulum harus ditelaah dan difahami oleh guru sehingga guru memperoleh pemahaman yang utuh mengenai apa saja yang harus dicapai oleh anak usia dini melalui kegiatan belajar/ bermainnya. Dengan pemahaman yang memadai mengenai isi program kegiatan dan tujuan belajar anak akan memudahkan guru dalam membuat alat permainan eduaktif dan disisi lain APE yang dipilih menjadi efektif untuk mengembangkan kemampuan anak.
v  Memilih isi/ tema dan tujuan belajar dari tema tersebut
Langkah berikutnya yang dilakukan guru dalam pembuatan APE adalah memilih tema dan yang terdapat di dalam kurikulum PAUD atau tema yang dirancang sendiri. Tema adalah alat yang digunakan untuk mencapai berbagai aspek perkembangan anak. Sebenarnya penentuan tema tersebut tidak harus selalu terpaku pada tema-tema yang terdapat di dalam kurikulum, guru dapat membuat dan mengembangkan tema sendiri. 
v  Menginventarisasi APE yang sudah ada dan menelaah apakah APE tersebut telah sesuai dengan kurikulum atau belum.
Proses ini penting dilakukan guru sehingga guru dapat mengetahui APE apa saja yang sebenarnya sangat penting diadalah dan dipilih oleh guru. Seringkali guru membuat APE yang sudah ada dan sebenarnya tidak diperlukan lagi sementara yang belum ada terabaikan.
v  Menentukan jenis APE yang akan dipilih dan dikembangkan.
Setelah dilakukan inventarisasi terhadap berbagai APE yang telah ada di lembaga PAUD, guru akan mengetahui secara pasti apa saja APE yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar anak. Dalam kenyataannya berdasarkan daftar kebutuhan yang dipilih seringkali APE yang harus dipilih sangat banyak jumlahnya. Hal tersebut tentunya kurang realistis sehingga harus ditentukan prioritas pembuatan atau pemilihan APE yang benar-benar penting atau krusial untuk dipenuhi
v  Membuat rancangan untuk pembuatan alat permainan
Jika APE yang akan dipilih telah ditentukan maka selanjutnya guru membuat rancangan atau desain alat permainan tersebut untuk memudahkan dalam pembuatannya. Dalam rancangan pembuatan APE tersebut biasanya dikemukakan aspek perkembangan anak yang dapat dikembangkan melalui APE tersebut, Alat dan bahan pembuatan yang dibutuhkan, teknik pembuatan dan bagaimana cara menggunakannya.
v  Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Pada tahap berikutnya berdasarkan rancangan yang telah ada, guru mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang diperlukan sehingga pada saat proses pembuatan tidakmengahadapi kendala dan dapat dilakukan sesuai rencana. Ketersediaan alat dan bahan ini akan sangat menunjang pembuatan alat permainan edukatif yang dibutuhkan oleh lembaga PAUD.
v  Membuat alat permainan sesuai dengan rencana atau sesuai dengan kondisi alat dan bahan yang ada.
Pada tahap ini apa yang telah menjadi rencana dilaksanakan dengan mengikuti prosedur pembuatan yang telah ditentukan. Pada tahap ini ide dan rencana dilaksanakan dengan memanfaatkan alat dan bahan yang telah dipilih. Kejelian dan kreativitas guru akan sangat mendukung dihasilkannya alat permainan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan lembaga PAUD.
v  Memeriksa alat permainan, apakah sesuai atau benar telah
menghasilkan alat permainan edukatif. Setelah guru membuat alat permainan edukatif tertentu, guru masih perlu mengecek apakah alat permainan edukatif yang dipili telah sesuai dengan APE yang diharapkan dalam arti telah memenuhi syarat edukatif, teknis dan estetis. Hal tersebut perlu diperhatikan sebab tidak jarang guru yang membuat alat permainan edukatif, setelah ditelaah belum menghasilkan alat permainan edukatif yang sesuai dengan persyaratan yang ada (standar).

o   Contoh Alat permainan yang dapat mengembangkan aspek kognitif
Keterampilan kognitif yang diperlukan agar dapat menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dan dapat mengembangkan pengetahuan tersebut. Aalat perminan yangdigunakan adalah : Berbagai alat permainan berbentuk keeping-keping bentuk mozaik, alat Montessori dan Cuisonare.
Berikut ini berbagai jenis alat permainan balok Cuisenaire, yaitu :
  1. alat permainan balok dari yang besar sampai yang kecil
Kognitif, anak mampu mengetahui bagaimana bentuk balok dan berbagai ukuran
o   Pembuatan alat permainan bentuk geometri
Kognitif, anak mampu menyebutkan bentuk-bentuk geometri geometri
2.      Permainan jam Styrofoam kreatif
kognitif : Mengenal warna, melatih daya pengamatan, belajar membedakan, Anak dapat mengenal waktu
3.      Permainan dengan menggunakan biji semangka
Kognitif,anak bisa menyebutkan angka yang ada
Berikut ini berbagai jenis alat permainan montesori yaitu:
o   Permainan dengan puzzle angka
Kognitif,anak bisa menyebutkan angka yang ada, menyusun sesuai dengan angka yang diurutkan, mengenal lambang bilangan, Melatih anak belajar mengelompokkan dengan cara sederhana,mengenal lambang-lambang benda.
o   Permainan tabung
Kognitif, anak mampu mengetahui konsep volume, konsep panjang pendek,dll
o   Permainan kancing baju
o   Permainan balok geometri
Kognitif, anak mampu menyebutkan bentuk-bentuk geometri geometri, warna, ukuran balok geometri.



 
BAB III
PENUTUP
A.             KESIMPULAN
Alat permainan adalah sumber belajar yang digunakan anak untuk memenuhi nalurinya.Alat permainan edukatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak. Ketersediaan alat permainan tersebut sangat menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal. Pemilihan Alat permainan merupakan suatu kegiatan yang memerlukan bekal kemampuan yang memadai. Bekal kemampuan yang dimaksudkan adalah pengetahuan dan keterampilan bagaimana melakukannya sesuai dengan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga alat permainan eduaktif yang dipilih betul-betul efektif dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
B.      SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah sumber belajar , apabila ada kesalahan dalam penulisan kami memohon maaf.











DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak. Jakarta:Depdiknas.
Hartati, Sri. 2009 : Media Pembelajaran AUD. Padang. UNP PRESS
Penilaian, Pembuatan dan Penggunaan Sarana (Alat Peraga) di Taman Kanak-kanak . Jakarta:
Universitas Terbuka. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Zaman, B., Hernawan, A.H. dan Eliyawati, C. (2005). Media dan Sumber Belajar TK. Modul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar