PEMBAHASAN
PEMILIHAN,
PENETAPAN ALAT PERMAINAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK PERKEMBANGAN KOGNITIF
1.
PENGERTIAN
·
Alat permainan
Alat permainan
adalah sumber belajar yang digunakan anak untuk memenuhi nalurinya.Alat
permainan edukatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran
anak. Ketersediaan alat permainan tersebut sangat menunjang terselenggaranya
pembelajaran anak secara efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak dapat
mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal. Mayke Sugianto,
T. 1995, mengemukakan bahwa alat permainan edukatif (APE) adalah alat
permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan.
Pengertian alat permainan edukatif tersebut menunjukkan bahwa pada pengembangan
dan pemanfaatannya tidak semua alat permainan yang digunakan anak itu dirancang
secara khusus untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Sebagai contoh
bola sepak yang dipilih dari plastik yang dibeli langsung dari toko mainan.
Dalam hal ukurannya seringkali susah untuk dipegang secara nyaman oleh anak,
jika mau saling melempar dengan teman-temannya akan terasa sakit di telapak
tangan. Warnanya pun sering kali menggunakan satu warna saja sehingga tidak
menarik bagi anak karena anak biasanya menyenangi benda-benda yang
berwarna-warni.
Tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian
atau definisi alat permainan edukatif di atas, Direktorat PAUD, Depdiknas
(2003) mendefinisikan alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu
yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang
mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh
kemampuan anak. Apabila kita menelaah pengertian tersebut, tampak
rumusannya tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian sebelumnya. Kedua
pengertian tersebut menggaris bawahi bahwa perbedaan antara alat permainan yang
biasa dengan alat permainan edukatif adalah bahwa pada alat permainan edukatif
terdapat unsur perencanaan pembuatan secara mendalam dengan mempertimbangkan
karakterisitk anak dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai aspek
perkembangan anak. Sedangkan alat permainan biasa dipilih dengan tujuan yang
berbeda, mungkin saja hanya dalam rangka memenuhi kepentingan bisnis semata
tanpa adanya kajian secara mendalam tentang aspek-aspek perkembangan anak apa
saja yang dapat dikembangkan melalui alat permainan tersebut.
Untuk dapat melihat dan memahami secara lebih
mendalam mengenai apakah suatu alat permainan dapat dikategorikan sebagai alat
permainan edukatif untuk anak usia dini atau tidak, terdapat beberapa ciri yang
harus dipenuhinya yaitu:
·
Alat permainan
tersebut ditujukan untuk anak usia dini
·
Difungsikan untuk
mengembangkan berbagai perkembangan anak
·
dapat digunakan
dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek pengembangan atau
bermanfaat multiguna
·
aman atau tidak
berbahaya bagi anak
·
dirancang untuk
mendorong aktifitas dan kreatifitas anak
·
bersifat
konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan
·
mengandung nilai pendidikan
Fungsi alat permainan adalah untuk mengenalkan
lingkungan dan juga mangajar anak menggenal kekuatan maupun kelemahan dirinya.
Dengan alat permainan anak akan melakukan kegiatan yangjelas dan menggunakan
semua indra secara aktif. Pengguanaan alat permainan juga bertahap. Sachiyo
tanaka (1995) mengungkapkan dalam penelitiaanya tentang pemilihan kegiatan
bermain bagi anak. Menurut Tanaka, alat permainan yang tujuan dan penggunaan
dipersiapkan pendidik juga harus bervariasi. Ada kegiatan yang tergolong mudah,
sedang, sulit. Sesuai dengan tahap kesulitan tersebut alat permainan yang
dipersiapkan oleh guru untuk dipilih anak dalam kegiatan akan menentukan
tumbuhnya perasaan berhasil pada anak sesuai dengan kemampuan mereka.
o
Keterampilan
kognitif
Keterampilan Kognitif adalah “proses pikiran.” yaitu bagaimana manusia
melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi. Penggunaan istilah
bervariasi di berbagai disiplin ilmu, misalnya dalam psikologi dan ilmu
kognitif, biasanya mengacu pada pandangan pengolahan informasi fungsi
psikologis individu. Hal ini juga digunakan dalam cabang psikologi sosial yang
disebut kognisi sosial untuk menjelaskan dinamika sikap, atribusi dan kelompok.
PEMILIHAN DAN PENETAPAN ALAT PERMAINAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP
PENGEMBANGAN KOGNITIF
Pemilihan Alat permainan merupakan suatu kegiatan yang memerlukan bekal kemampuan
yang memadai. Bekal kemampuan yang dimaksudkan adalah pengetahuan dan
keterampilan bagaimana melakukannya sesuai dengan persyaratan-persyaratan
tertentu sehingga alat permainan eduaktif yang dipilih betul-betul efektif
dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
Dibawah ini akan diuraikan bagaimana memanfaatkan alat permainan yang dapat
mengembangkan berbagai aspek perkembangan. Dengan bermain balok anak bermain
bersama.dengan bermainbalok kemampuan mengamati maupun ingatan visual anak akan
terlatih. Alat permainan papan pasak, tangga silinder, tangga kubus, papan
pengenal warna, papan nuansa, dan menara gelang serta sejenisnya dapat
digunakan untuk pengembangan presepsi visual, maupun untuk berekspresi siswa
untuk melatih penalaranya. Alat alat ini juga memberikan kesempatan pada anak
untuk mengenal kemampuan dasar
Sebelum memilih alat permainan edukatif, guru harus memperhatikan dulu
beberapa persyaratan pembuatannya. Persyaratan tersebut meliputi syarat
edukatif, syarat teknis dan syarat estetika.
- · Syarat edukatif
Syarat edukatif maksudnya bahwa pemilihan alat permainan edukatif harus
disesuaikan dengan program pendidikan yang berlaku sehingga pembuatannya akan
sangat membantu pencapaian tujuan-tujuan yang terdapat di dalam program
pendidikan yang disusun. Secara lebih khusus lagi syarat edukatif ini maksudnya
bahwa:
a.
Alat permainan yang
dipilih disesuaikan dengan memperhatikan program kegiatan pendidikan (program
pendidikan/ kurikulum yang berlaku)
b.
Alat permainan yang dipilih disesuaikan dengan
didaktik metodik artinya dapat membantu keberhasilan kegiatan pendidikan,
mendorong aktifitas dan kreatifitas anak dan sesuai dengan kemampuan (tahap
perkembangan anak.
- · Syarat teknis
Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam pembuatan alat permainan
edukatif berkaitan dengan hal-hal teknis seperti pemilihan bahan, kualitas
bahan, pemilihan warna, kekuatan bahan dalam suhu-suhu tertentu dan lain
sebagainya. Secara lebih rinci syaratsyarat teknis dalam pembuatan alat permainan
edukatif adalah:
·
Alat permainan dirancang
sesuai dengan tujuan, fungsi sarana (tidak menimbulkan kesalahan konsep) contoh
dalam membuat balok bangunan, ketepatan bentuk dan ukuran yang akurat mutlak
dipenuhi karena jika ukurannya tidak tepat akan menimbulkan kesalahan konsep.
·
Alat permainan
hendaknya multiguna, walaupun ditujukan untuk tujuan tertentu tidak menutup
kemungkinan digunakan untuk tujuan pengembangan yang lain.
·
Alat permainan dipilih dengan menggunakan
bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar, murah atau dari bahan
bekas/sisa.
·
Aman (tidak mengandung unsur yang membahayakan
anak misalnya tajam,beracun dan lain-lain)
·
Alat permainan hendaknya awet, kuat dan tahan
lama (tetap efektif walau cahaya berubah)
·
mudah dalam pemakaian,
menambah kesenangan anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi
·
dapat digunakan secara individual, kelompok
dan klasikal.
·
· Syarat estetika
Persyaratan estetika ini menyangkut unsur keindahan alat permainan edukatif
yang dipilih. Unsur keindahan/ estetika ini sangat penting diperhatikan karena
akan memotivasi dan menarik perhatian anak untuk menggunakannya. Hal-hal yang
lebih rinci yangberkaitan dengan syarat estetis ini menyangkut hal-hal sebagai
berikut:
·
bentuk yang elastis,
ringan (mudah dibawa anak)
·
keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau
terlalu kecil)
·
warna (kombinasi warna) serasi dan menarik.
Prosedur pemilihan Alat permainan itu sendiri dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
v Guru mengkaji dan memahami karakteristik anak yang ada di lembaga PAUD.
Jika guru akan membuat APE maka guru perlu terlebih dahulu memahami
karakteristik anak yang menjadi sasaran pembuatan APE yang dilakukan guru.
Setiap anak pada hakekatnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka
guru perlu menentukan secara khas siapa sesungguhnya anak yang akan kita layani
dengan APE tersebut.
v Guru menelaaah program kegiatan dan tujuan belajar anak.
Langkah selanjutnya yang harus diperhatikan guru dalam pembuatan alat
permainan adalah menelaah program kegiatan dan tujuan belajar anak. Program
kegiatan dan tujuan belajar anak yang dimaksud adalah kurikulum yang digunakan
di lembaga PAUD. Didalam kurikulum telah secara jelas dan gamblang disajikan
mengenai rumusan kemampuan atau kompetensi dan penjabarannya berupa
indikator-indikator kemampuan yang harus dicapai atau diperoleh oleh anak.
Rumusan kompetensi dan indikator-indikator yang terdapat didalam kurikulum
harus ditelaah dan difahami oleh guru sehingga guru memperoleh pemahaman yang
utuh mengenai apa saja yang harus dicapai oleh anak usia dini melalui kegiatan
belajar/ bermainnya. Dengan pemahaman yang memadai mengenai isi program
kegiatan dan tujuan belajar anak akan memudahkan guru dalam membuat alat
permainan eduaktif dan disisi lain APE yang dipilih menjadi efektif untuk
mengembangkan kemampuan anak.
v Memilih isi/ tema dan tujuan belajar dari tema tersebut
Langkah berikutnya yang dilakukan guru dalam pembuatan APE adalah memilih
tema dan yang terdapat di dalam kurikulum PAUD atau tema yang dirancang
sendiri. Tema adalah alat yang digunakan untuk mencapai berbagai aspek
perkembangan anak. Sebenarnya penentuan tema tersebut tidak harus selalu
terpaku pada tema-tema yang terdapat di dalam kurikulum, guru dapat membuat dan
mengembangkan tema sendiri.
v Menginventarisasi APE yang sudah ada dan menelaah apakah APE tersebut telah
sesuai dengan kurikulum atau belum.
Proses ini penting dilakukan guru sehingga guru dapat mengetahui APE apa
saja yang sebenarnya sangat penting diadalah dan dipilih oleh guru. Seringkali
guru membuat APE yang sudah ada dan sebenarnya tidak diperlukan lagi sementara
yang belum ada terabaikan.
v Menentukan jenis APE yang akan dipilih dan dikembangkan.
Setelah dilakukan inventarisasi terhadap berbagai APE yang telah ada di
lembaga PAUD, guru akan mengetahui secara pasti apa saja APE yang dibutuhkan
untuk kegiatan belajar anak. Dalam kenyataannya berdasarkan daftar kebutuhan
yang dipilih seringkali APE yang harus dipilih sangat banyak jumlahnya. Hal tersebut
tentunya kurang realistis sehingga harus ditentukan prioritas pembuatan atau
pemilihan APE yang benar-benar penting atau krusial untuk dipenuhi
v Membuat rancangan untuk pembuatan alat permainan
Jika APE yang akan dipilih telah ditentukan maka selanjutnya guru membuat
rancangan atau desain alat permainan tersebut untuk memudahkan dalam
pembuatannya. Dalam rancangan pembuatan APE tersebut biasanya dikemukakan aspek
perkembangan anak yang dapat dikembangkan melalui APE tersebut, Alat dan bahan
pembuatan yang dibutuhkan, teknik pembuatan dan bagaimana cara menggunakannya.
v
Menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan
Pada tahap berikutnya berdasarkan rancangan yang telah ada, guru
mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang diperlukan sehingga pada saat proses
pembuatan tidakmengahadapi kendala dan dapat dilakukan sesuai rencana.
Ketersediaan alat dan bahan ini akan sangat menunjang pembuatan alat permainan
edukatif yang dibutuhkan oleh lembaga PAUD.
v Membuat alat permainan sesuai dengan rencana atau sesuai dengan kondisi
alat dan bahan yang ada.
Pada tahap ini apa yang telah menjadi rencana dilaksanakan dengan mengikuti
prosedur pembuatan yang telah ditentukan. Pada tahap ini ide dan rencana
dilaksanakan dengan memanfaatkan alat dan bahan yang telah dipilih. Kejelian
dan kreativitas guru akan sangat mendukung dihasilkannya alat permainan yang
benar-benar sesuai dengan kebutuhan lembaga PAUD.
v Memeriksa alat permainan, apakah sesuai atau benar telah
menghasilkan alat permainan edukatif. Setelah guru membuat alat permainan
edukatif tertentu, guru masih perlu mengecek apakah alat permainan edukatif
yang dipili telah sesuai dengan APE yang diharapkan dalam arti telah memenuhi
syarat edukatif, teknis dan estetis. Hal tersebut perlu diperhatikan sebab
tidak jarang guru yang membuat alat permainan edukatif, setelah ditelaah belum
menghasilkan alat permainan edukatif yang sesuai dengan persyaratan yang ada
(standar).
o Contoh Alat permainan yang dapat mengembangkan aspek kognitif
Keterampilan kognitif yang diperlukan agar dapat menghubungkan pengetahuan
yang dimiliki dan dapat mengembangkan pengetahuan tersebut. Aalat perminan
yangdigunakan adalah : Berbagai alat permainan berbentuk keeping-keping bentuk
mozaik, alat Montessori dan Cuisonare.
Berikut ini berbagai jenis alat permainan balok
Cuisenaire, yaitu :
- alat permainan balok dari yang besar sampai yang kecil
Kognitif, anak mampu mengetahui bagaimana bentuk balok dan berbagai ukuran
o
Pembuatan alat
permainan bentuk geometri
Kognitif, anak
mampu menyebutkan bentuk-bentuk geometri geometri
2. Permainan jam Styrofoam kreatif
kognitif : Mengenal warna, melatih daya pengamatan,
belajar membedakan, Anak dapat mengenal waktu
3. Permainan dengan menggunakan biji semangka
Kognitif,anak
bisa menyebutkan angka yang ada
Berikut ini berbagai
jenis alat permainan montesori yaitu:
o Permainan dengan puzzle angka
Kognitif,anak bisa menyebutkan angka yang ada, menyusun sesuai dengan angka
yang diurutkan, mengenal lambang
bilangan, Melatih anak belajar mengelompokkan dengan cara sederhana,mengenal
lambang-lambang benda.
o
Permainan tabung
Kognitif, anak mampu mengetahui konsep volume, konsep panjang pendek,dll
o
Permainan kancing baju
o
Permainan balok
geometri
Kognitif, anak mampu menyebutkan bentuk-bentuk geometri geometri, warna,
ukuran balok geometri.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Alat permainan adalah sumber belajar yang
digunakan anak untuk memenuhi nalurinya.Alat permainan edukatif merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak. Ketersediaan alat
permainan tersebut sangat menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara
efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai
potensi yang dimilikinya secara optimal. Pemilihan Alat
permainan merupakan suatu kegiatan yang memerlukan bekal kemampuan yang
memadai. Bekal kemampuan yang dimaksudkan adalah pengetahuan dan keterampilan
bagaimana melakukannya sesuai dengan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga
alat permainan eduaktif yang dipilih betul-betul efektif dalam mengembangkan
aspek-aspek perkembangan anak.
B.
SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah sumber
belajar , apabila ada kesalahan dalam penulisan kami memohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Program
Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak. Jakarta:Depdiknas.
Hartati, Sri. 2009 : Media Pembelajaran AUD.
Padang. UNP PRESS
Penilaian,
Pembuatan dan Penggunaan Sarana (Alat Peraga) di Taman Kanak-kanak . Jakarta:
Universitas Terbuka. Jakarta : Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Zaman, B., Hernawan, A.H. dan Eliyawati, C. (2005). Media
dan Sumber Belajar TK. Modul